Memilih Hari Baik Akad Nikah Versi Jawa
Memilih Hari Baik Pernikahan Jawa Versi.1
Kali ini artikelnikah.com menulis tentang pemilihan Hari Baik Nikah dalam versi Jawa, ingin tahu apa saja dan mengapa, silahkan anda baca artikel di bawah ini.
Memilih hari baik untuk menyelenggarakan upacara perkawinan, merupakan pengetahuan yang didapatkan dari ‘ilmu titen’ atau kumpulan catatan dari insiden-peristiwa serupa yang berlangsung terus-menerus dari generasi ke generasi. Misalnya, mengapa Bulan Sura tidak baik untuk meyelenggarakan upacara Perkawinan? Karena biasanya pengantin yang diresmikan pada bulan Sura mengalami celaka. Selain bulan, ada hari, tanggal dan tahun yang menjadi pantangan, karena bila sengaja diterjang biasanya berdampak negatif bagi pengantin dan keluarga.
Dengan mengenali kejadian-insiden jelek yang berafiliasi dengan hari, tanggal, bulan dan tahun, tentunya para pengguna hari untuk upacara Perkawinan tidak mau mengambil resiko, lebih baik menentukan hari yang tidak menjadi pantangan. Toh dengan perencanaan matang, menentukan hari yang sesuai pun belum tentu menjamin keberhasilan sebuah perkawinan, apalagi yang tidak direncanakan dengan matang. Karena pertimbangan yang sederhana itulah maka sampai sekarang sebaian besar masyarakat memakai ‘ilmu titen’ memilih hari yang baik untuk menyelenggarakan upacara Perkawinan. Sehingga muncul istilah ‘ekspresi dominan maten’ ini artinya bahwa pada bulan, yang menurut kebiasaan leluhur (ilmu titen) adalah bulan baik, maka di sana-sini akan dijumpai penyelenggarakan upacara perkawinan.
Ilmu titen yang berkaitan dengan pemilihan hari, perhitungan nasib dan ramalan telah diwariskan bebuyutan dalam bentuk buku yang disebut Primbon. Ada beberapa versi buku Primbon diantaranya: Kitab Centhini, Sabda Pandhita, R. Tanojo, Betaljemur Adam Makna, R. Soemodidjojo.
Untuk memilih hari baik (pada dasarnya semua hari baik, sehingga pengertian memilih hari baik lebih kepada kesesuaian antara waktu dengan pengguna waktu) pada upacara Perkawinan, dengan memakai Kalender Jawa Sultan Agungan, pertama kali yang dilakukan yakni menghindari hari yang tidak baik, pada yang mencakup :
A. Hari naas keluarga
1. Hari dan pasaran meninggalnya (geblage) orang tua dari bapak ibu calon pengantin.
2. Jika orang renta dari bapak ibu calon pengantin masih hidup, yang dihindari adalah hari dan pasaran meninggalnya kakek, nenek dari bapak ibu calon penganten.
3. Hari dan pasaran meninggalnya saudara kandung calon pengantin berdua, jikalau ada.
B. Hari tidak baik di dalam Bulan
1. Bulan Jumadilakir, Rejeb dan Ruwah hari Rabu, Kamis dan Jumat
2. Bulan Puasa, Sawal, dan Dulkaidah hari Jumat, Sabtu dan Minggu
3. Bulan Besar, Sura dan Sapar, hari Senin, Selasa, Sabtu dan Minggu
4. Bulan Mulud, Bakdamulut dan Jumadilawal hari Senin, Selasa, Rabu dan Kamis
C. Hari tidak baik di dalam Tahun
1. Tahun Alip hari Selasa Pon dan Sabtu Paing
2. Tahun Ehe hari Sabtu Paing dan Kamis paing
3. Tahun Jimawal hari Kamis Paing dan Senin Legi
4. Tahun Je hari Senin Legi dan Jumat Legi
5. Tahun Dal hari Jumat Kliwon dan Rabu Kliwon
6. Tahun Be hari Rabu Kliwon dan Minggu Wage
7. Tahun Wawu hari Minggu Wage dan Kamis Kliwon
8. Tahun Jimakir hari Kamis Pon dan Selasa Pon
D. Tanggal tidak baik di dalam Bulan
1. Bulan Sura tanggal 6, 11 dan 18
2. Bulan Sapar tanggal 1, 10 dan 20
3. Bulan Mulud tanggal 1, 8, 10, 15 dan 20
4. Bulan Bakdamulud tanggal 10, 12, 20 dan 28
5. Bulan Jumadilawal tanggal 1, 10, 11 dan 28
6. Bulan Jumadilakir tanggal 10, 14 dan 18
7. Bulan Rejeb tanggal 2 , 13, 14, 18 dan 27
8. Bulan Ruwah tanggal 4, 12, 13, 26 dan 28
9. Bulan Puasa tanggal 7, 9, 20 dan 24
10. Bulan Syawal tanggal 2, 10 dan 20
11. Bulan Dulkaidah tanggal 2, 9, 13, 22 dan 28
12. Bulan Besar tanggal 6, 10, 12 dan 20
E. Samparwangke, arti harafiahnya ialah menyampar Bangkai. Merupakan hari yang tidak baik di dalam Wuku (Zodiak Jawa)
1. Wuku Warigalit, hari Senin Kliwon
2. Wuku Bala, hari Senin Legi
3. Wuku Langkir, hari Senin Paing
4. Wuku Sinta, hari Senin Pon
5. Wuku Tambir, hari Senin Wage
F. Taliwangke (mengikat bangkai), hari yang tidak baik di dalam Bulan dan Wuku
1. Bulan Dulkangidah dan Jumadilawal Wuku Wuye, hari Senin Kliwon
2. Bulan Besar dan Jumadilakir Wuku Wayang, hari Selasa Legi
3. Bulan Sura dan Rejeb Wuku Landep, hari Rabo Paing
4. Bulan Sapar dan Ruwah Wuku Warigalit, hari Kamis Pon
5. Bulan Mulud dan Puasa Wuku Kuningan, hari Jumat Wage
6. Bulan Bakdamulud dan Syawal Wuku Kuruwelut, hari Sabtu Kliwon
Dikutip dari: tembi.org
Memilih Hari Baik Pernikahan Jawa Versi.2
Cara Menentukan Hari Pernikahan
Menikah merupakan harapan bagi setiap orang. Berbagai persiapan dilakukan untuk menyambut hari yang spesial ini. Tentu bagi beberapa pasangan yang masih meyakini tradisi lokal akan mencari hari yang baik untuk hari akad nikah. Namun tidak sedikit yang galau untuk cara mencari hari ijab kabul.
Untuk mencari hari akad nikah syarat utama yang harus diperhatikan ialah mengetahui hari dan pasaran. Dan juga jumlah neptu setelah tahu hari dan pasarannya. Jika anda belum tahu untuk perhitungan neptu hari, bulan dan tahun, mampu dibaca di postingan saya perihal neptu hari, bulan dan tahun jawa.
Jika sudah paham dan mengatahui hari serta jumlah neptu, maka sekarang kita mulai cara-cara menentukan hari pernikahan.
Sebenarnya caramenentukan hari akad nikah ini sangat sederhana, adalah menggunakan rumus ; hari akad nikah menggunakan hari lahir mempelai pria, sedangkan pasarannya menggunakan pasaran mempelai perempuan.
Kaprikornus misalkan ;
Hari dan pasaran lahir mempelai laki-laki ; senin pon
Hari dan pasaran lahir mempelai perempuan ; rabu pahing
Maka hari untuk pernikahan yakni hari lahir mempelai laki-laki adalah senin. Dan untuk pasarannya memakai pasaran mempelai wanita adalah pahing.
Jadi hari pernikahan jatuh pada hari senin pahing.
Namun tidak serta merta eksklusif ditentukan hari senin pahing, ada lagi hukum yang harus dihindari sesudah hari ditentukan.
Berdasarkan teladan diatas misalkan hari sudah ditentukan senin pahing, maka yang harus dihindari yakni tanggal jawa saat jatuhnya hari yang sudah ditentukan.
Berikut ialah daftar tanggal yang harus dihindari ;
Suro ; 7, 17,27
Sapar ; 2, 12, 22
Mulud ; 3, 13, 23
Bakda mulud ; 5, 15, 25
Jumadil awal ; 6, 16, 26
Jumadil tamat ;1, 11, 21
Rejeb ; 2, 12, 22
Ruwah ; 4, 14, 24
Pasa ; 5, 15, 25
Sawal ; 7, 17, 27
Dulkaidah ; 1, 11, 21
Besar ; 3, 13, 23
Itu yakni tanggal yang harus dihindari, misalkan hari senin pahing sesuai pola diatas pada tanggal dan bulan tersebut diatas maka sebaiknya dihindari.
Lalu selain itu hendaknya jangan melakukan ijab kabul pada bulan suro. Lalu juga jangan melakukan ijab kabul pada bulan dimana orang renta anda dulu melakukan pernikahan. Misalkan orang renta anda dulu menikah pada bulan february, maka hindari juga bulan tersebut.
Perhitungan menentukan hari akad nikah ini berdasarkan kurup neptu, yang sering dilakukan oleh orang Solo bagian utara. Tentu masih banyak cara-cara lain untuk memilih hari akad nikah.
pola:
Kalau mempelai laki-laki wetonnya senin kliwon, dan mempelai wanita kamis pon itu baiknya tgl/bln pernikahannya kpn ya mas? Suwun...
berarti senin pon, kalo problem bulan asal jangan bulan suro aja.. misalkan senin pon di bulan yang dipilih bertepatan di tanggal yang harus dihindari(lihat posting) baiknya cari bulan lain, asalkan hari tetap pada senin pon..
http://irwan-wicaksono.blogspot.com
Kembali Ke Beranda
Baca artikel selanjutnya > 2. Mempersiapkan Bugjet / Dana Pernikahan
0 Response to "Memilih Hari Baik Akad Nikah Versi Jawa"
Post a Comment